Sejarah Film Indonesia dan Film-Film terbaik yang pernah ada di Indonesia

Sudah sejak lama ada beberapa pihak baik itu institusi, media ataupun perorangan yang berusaha menggolongkan film-film Indonesia sepanjang masa yang layak menjadi film yang terbaik berdasarkan kategori-kategori tertentu. Salah satunya adalaSudah sejak lama ada beberapa pihak baik itu institusi, media ataupun perorangan yang berusaha menggolongkan film-film Indonesia sepanjang masa yang layak menjadi film yang terbaik berdasarkan kategori-kategori tertentu. Salah satunya adalah tabloid Bintang Indonesia yang pada akhir tahun 2007 berusaha memilah film-film apa saja yang dapat dikategorikan sebagai film Indonesia terbaik. Dari 160 film yang masuk dipilihlah 25 film yang dapat dikategorikan sebagai film-film Indonesia terbaik sepanjang masa. Film-film tersebut dipilih oleh 20 pengamat dan wartawan film yakni: Yan Widjaya (wartawan film senior), Ilham Bintang (wartawan film senior), Ipik Tanojo (Bali Post), Eric Sasono (pengamat film), Arya Gunawan (pengamat film), Noorca M. Massardi (wartawan film senior), Yudhistira MassardiGatra), Leila S. Chudori (Tempo), Frans Sartono (Kompas), Yusuf AssidiqRepublika), Aa Sudirman (Suara Pembaruan), Taufiqurrahman (The Jakarta Post), Eri Anugerah (Media Indonesia), Sandra Kartika (Wakil Pemimpin Redaksi Tabloid Teen), Telni Rusmitantri (Cek n Ricek), Ekky Imanjaya (situs Layarperak.com), Wenang Prakasa (Movie Monthly), Orlando JafetCinemags), Poernomo Gontha Ridho (Koran Tempo), dan Ekal PrasetyaSeputar Indonesia). Ke-25 Film tersebut adalah:h tabloid Bintang Indonesia yang pada akhir tahun 2007 berusaha memilah film-film apa saja yang dapat dikategorikan sebagai film Indonesia terbaik. Dari 160 film yang masuk dipilihlah 25 film yang dapat dikategorikan sebagai film-film Indonesia terbaik sepanjang masa. Film-film tersebut dipilih oleh 20 pengamat dan wartawan film yakni: Yan Widjaya (wartawan film senior), Ilham Bintang (wartawan film senior), Ipik Tanojo (Bali Post), Eric Sasono (pengamat film), Arya Gunawan (pengamat film), Noorca M. Massardi (wartawan film senior), Yudhistira MassardiGatra), Leila S. Chudori (Tempo), Frans Sartono (Kompas), Yusuf AssidiqRepublika), Aa Sudirman (Suara Pembaruan), Taufiqurrahman (The Jakarta Post), Eri Anugerah (Media Indonesia), Sandra Kartika (Wakil Pemimpin Redaksi Tabloid Teen), Telni Rusmitantri (Cek n Ricek), Ekky Imanjaya (situs Layarperak.com), Wenang Prakasa (Movie Monthly), Orlando JafetCinemags), Poernomo Gontha Ridho (Koran Tempo), dan Ekal PrasetyaSeputar Indonesia)[1]. Ke-25 Film tersebut adalah:

1. Tjoet Nja’ Dhien (1986)

 2. Naga Bonar



3. Ada Apa dengan Cinta? (2001)

  

4. Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1985)


5. Badai Pasti Berlalu (1977)


6. Arisan! (2003)


7. November 1928 (1978)


 8. Gie (2005)


9. Taksi (1990)


10. Ibunda (1986)

 


11. Tiga Dara (1956)



12. Si Doel Anak Betawi (1973)


13. (Cintaku di) Kampus Biru (1976)

  

14. Doea Tanda Mata (1984)


15. Si Doel Anak Modern (1976)



16. Petualangan Sherina (1999)

17. Daun di Atas Bantal (1997)


18. Pacar Ketinggalan Kereta (1988)


19. Cinta Pertama (1973) 


20. Si Mamad (1973)

 
 

Technical Meeting FFA 2013

Medan. Tidak terasa waktu enam bulan berlalu, sejak penganugrahan Festival Film Anak (FFA) 2012 di gedung serba guna Radio Republik Indonesia (RRI) Medan. Kemeriahan dan ekspresi bahagia para peserta dan pendukung para komunitas film anak akan kembali disuguhkan di tahun ini, bahkan sepertinya akan jauh lebih meriah dan kompetitif.
Lebih dari 50 perwakilan tiap komunitas telah mengikuti kegiatan Technical Meeting (TM) untuk kompetisi FFA dan Festival Teater Anak (FTA) 2013 yang diselenggarakan oleh Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) bekerjasama dengan Sineas Film Dokumentary (SFD), komunitas Opique Pictures dan Aliansi Komunitas Film Anak (AlKoFiA) Sumut (Kamis, 06/06). Itulah jawabannya mengapa pada tahun ini bisa dikatakan akan jauh lebih meriah, selain kompetisi film anak, kompetisi teater anak juga akan mewarnai perjalanan kompetisi menuju penganugrahan bulan Agustus mendatang.
Diantara para komunitas masih terdapat para komunitas yang lama, namun juga bermunculan komunitas baru. Pekan Production, YPSA Medan Morena, Kompaz Production, Windows Production, Medan Magnet, Oriza Sativa Production, Bengkel Film SKA, Pondok Surya Production, WWB Production, Fila Komunitas, PPA MDC, dan Qosmic Video Editing merupakan beberapa komunitas yang hadir dalam TM tersebut.
Sedangkan untuk kompetisi teater, para perwakilan komunitas yang hadir adalah Pekan Teater, MDC Teater, Dharma Teta, Roteta, Teater Temuga, dan Koala Teater. Memang untuk teater ini adalah festival yang pertama, namun dalam perjalanannya sudah ada tambahan peserta yang memiliki komitmen untuk ikut berkompetisi.
13714470061011715046
Dalam TM ini, para narasumber memberikan gambaran secara jelas tentang alur, mekanisme dan materi-materi yang memperdalam para peserta untuk cerita yang nantinya akan diproduksi, baik dalam film maupun teater. Para narasumber merupakan orang yang memang cukup paham dengan fokus aktivitasnya, dan mereka adalah Misran Lubis untuk persepsi anak dan penguatan ide cerita sesuai dengan tema, Onny Kresnawan untuk penguatan bidang cinematografi, Eddy Siswanto untuk penguatan karakter aktor, dan Drs. Yusrianto memperdalam penggarapan teater secara detail.
Untuk tahun ini, panitia sepakat mengangkat tema “Aku dan Indonesiaku” dengan sub tema “Indonesia Melindungi dan Memenuhi Hak-hak Anak.” Ajang ini merupakan ajang yang ke enam untuk kompetisi film yang telah menghasilkan sekitar 102 film hasil produksi komunitas film anak sejak tahun 2008. Dan sampai saat ini panitia masih tetap menerima pendaftaran, baik untuk kompetisi FFA maupun FTA.

Sumber

Festival Film Anak (FFA) Sumatera Utara 2013

Thema: Aku Dan Indonesiaku
Sub Thema : Indonesia Melindungi dan Memenuhi Hak-Hak Anak
Kategori : Cerita Fiksi & Dokumenter
KETENTUAN PESERTA:
-          Peserta adalah tim yang terdiri dari minimal 3 orang anak (berusia 6 - 18 tahun)
-          Tim didampingi seorang dewasa (misalnya: Guru, orang tua salah seorang anggota tim atau staf lembaga pendamping anak)
-          Seluruh proses produksi film dilakukan oleh anak, dan keterlibatan orang dewasa hanya sebagai pembimbing.
-          Pemenang dapat dibatalkan jika dikemudian hari terbukti film tidak dikerjakan anak.
-          Peserta wajib mengisi formulir dan mengikuti tahapan kegiatan FFA
KETENTUAN FILM:
-          Film harus sesuai dengan tema yang ditentukan panitia FFA.
-          Peserta wajib menyerahkan sinopsis yang menggambarkan keseluruhan cerita (minimal 1 halaman A4).
-          Panitia FFA akan menyeleksi dan mengumumkan sinopsis yang dianggap layak untuk diikutsertakan dalam kompetisi.
-          Film yang diikutsertakan berdurasi maksimal 15 menit
-          Film yang diikutsertakan tidak mengandung tema-tema bernuansa SARA, pornografi/ pornoaksi, tidak memvisualisasikan kekerasan, tidak mempertunjukkan Drug/Rokok, tidak melanggar hak cipta orang lain baik secara audio maupun visual.
-          Film mempromosikan Indonesia dalam melindungi dan memenuhi hak-hak anak.
-          Screenplay film dikirim dalam format DVD atau AVI sebelum berakhir masa pendaftaran ke Sekteratiat FFA
-          Panitia FFA (PKPA) mendapatkan hak publikasi dan sewaktu-waktu dapat mengambil seluruh atau sebagian isi untuk promosi hak anak, hak milik karya cipta tetap pada peserta
-          1`(satu) tim produksi boleh mengirimkan karya maksimal 2 (dua) film.
-          Pengiriman film wajib dalam bentuk hardcopy dengan melampirkan softcopy cover film atau still foto (dalam CD).
-          Karya film harus original dan diproduksi antara tahun 2011-2013.
-          Film yang sudah diserahkan kepada panitia tidak dapat diambil kembali
-          Hasil penjurian bersifat tetap dan tidak dapat diganggu gugat   
KETENTUAN TAMBAHAN**
-          Tidak melanggar hak anak selama proses pembuatan dan pendampingan (Misalnya, meninggalkan aktifitas sekolah, )
-          Kompetisi FFA tahun ini untuk wilayah Sumatera Utara.
-          Karya Film Pemenang Kompetisi FFA ke 6 berkesempatan mengikuti kompetisi film nasional seperti AFI dan FFI.
-          Peserta mendapat persetujuan dari orang tua/guru.
TAHAPAN KEGIATAN:
-          Pendaftaran peserta dan penyerahan sinopsis: 01 – 15 Juni 2013
-          Technical Meeting (TM): 06 Juni 2013
-          Pengumuman sinopsis: 22 Juni 2013
-          Penyerahan karya film selambatnya: 19 Agustus 2013
-          Penjurian: 22-23 Agustus 2013
-          Penganugerahan: 31 Agustus 2013

SEKRETARIAT FFA MEDAN
KANTOR PKPA
Jalan Abdul Hakim 5A, Pasar I – Setia Budi, Tanjung Sari  Medan, Indonesia - 20238
Telp. (061) 8200170 – 8201113, Fax. 8213009
Kontak Person: 0823 6964 4244 (Ismail) 0831 9725 0111 (Opique)
Informasi Selengkapnya dapat di Unduh di blog FFA:
FB: festivalfilm anak, Email: festivalfilmanak@yahoo.co.id, pkpamdn@gmail.com
SUARAKAN MIMPIMU DALAM KARYA FILM
BERKREATIFITAS DENGAN KEJUJURAN

10 Film Indonesia Patut Ditunggu 2013 Versi SINEMAKITA

Kini kami akan membahas 10 Film yang patut ditunggu di tahun 2013 ini. Ada judul-judul apa saja yang akan kami angkat? Buat kalian yang tidak sempat mengikuti SINEMAKITA setiap hari Jumat pukul 15.00 WITA di radio Madama 87.7FM Makassar, kami sajikan kembali disini. Happy reading!






1. Madre

Sinopsis:
Madre mengisahkan bagaimana sejarah hidup seseorang berubah dalam sehari hanya dengan sebuah kunci lemari es yang berisi adonan biang roti berumur 70 tahun bernama MADRE. Dalam perjalanannya Madre mampu mengubah nasib dan arah masa depan Tansen, remaja berusia 27 tahun tanpa persiapan apapun.

Berawal dari wafatnya Tan Sin Gie, seorang kakek keturunan Tionghoa. Beliau memberikan sebuah warisan kepada Tansen, cucunya, pemuda berusia 27 tahun. Selama ini Tansen tak pernah tahu kalau seperempat darah miliknya berasal dari kakeknya yang beretnis Tionghoa dan seperempat darah India dari neneknya. Keduanya meninggalkan sebuah warisan bernama Madre.

Madre berasal dari kata spanyol yang berarti ‘ibu’ dan dalam hal ini merupakan biang roti yang sangat tua. Sang kakek yakin, hanya keturunan langsungnyalah yang dapat menghidupkan kembali toko roti yang sudah berdiri sejak tahun 60-an dan kini berhenti beroperasi.

Tansen seorang surfer yang memilih hidup bebas tanpa jeratan rutinitas. Ia terobsesi untuk mencari ombak tertinggi untuk ditaklukan. Hanya satu rutinitas yang baru dua tahun ini, ia tekuni, membagi pengalamannya pada sebuah blog yang diberi nama “Sang Pencari Ombak”.

Tansen bertemu dengan pembaca blognya yang juga pengusaha toko roti Fairy Bread bernama Meilan Tanuwidjaja. Awalnya Mei tertarik untuk membeli Madre, tapi akhirnya ia memutuskan untuk bekerja sama dengan Tansen menjual roti klasik. Hubungan kerjasama ini berubah menjadi hubungan yang istimewa, ada benih-benih cinta yang tumbuh diantara mereka.

Dipersimpangan, Tansen yang memuja ombak, kebebasan, dan penyendiri harus memutuskan. Apakah akan menerima “Madre” dan lingkaran kehidupan yang mengelilinginya serta Mei, yang telah mencuri hatinya.


Sutradara                   Benni Setiawan
Penulis Naskah        Dewi Lestari


Pemain:
Pemeran Utama        Laura Basuki
                                      Vino G. Bastian
 

Pemeran Pembantu    Didi Petet
                                         Titi Qadarsih
 

Produksi:
Production Companies    Mizan Productions

Hal Unik :

  • Benni Setiawan adalah sutradara yang membesut BUKAN CINTA BIASA, CINTA 2 HATI dan KEJARLAH JODOH, KAU KUTANGKAP. MADRE THE MOVIE menjadi kerja sama keduanya dengan Mizan setelah 3 HATI DUA DUNIA SATU CINTA.

  • Laura Basuki rela memirangkan rambutnya demi totalitas dala film

  • Shooting rencana akan dilakukan pada bulan oktober 2012 di Jakarta, Bandung dan Bali.
2. RectoVerso

Tagline: “Sentuh hati dari dua sisi.”

“Rectoverso”, merupakan film omnibus yang diambil dari beberapa cerita di novel dengan judul yang sama karya Dee yang disutradarai oleh lima perempuan yang masing-masing menyutradarai satu kisah dalam film ini, yakni Olga Lydia (Curhat Buat Sahabat), Cathy Sharon (Cicak di Dinding), Marcella Zalianty (Malaikat Juga Tahu), Happy Salma (Hanya Isyarat), dan Rachel Maryam (Firasat). Rencananya, Film omnibus tersebut akan tayang pada Oktober mendatang.

Sinopsis Lengkap:
1. Malaikat Juga Tahu | Marcella Zalianty
Abang adalah seorang anak penderita autisme yang hidup bersama ibunya (Bunda) dan anak-anak kos di rumah mereka. Salah seorang anak kos itu adalah Leia. Leia adalah satu-satunya penghuni kos yang menaruh perhatian lebih terhadap Abang dan bisa berteman dengannya. Tanpa Leia sadari, Abang jatuh cinta padanya. Namun ketika Han, adik Abang, pulang ke rumah setelah menyelesaikan studinya di luar negeri. Han segera akrab dengan Leia. Cinta yang terjalin di antara Han dan Leia membuat Abang terluka.

2. Firasat | Rachel Maryam
Senja bergabung dengan Klub Firasat, di mana setiap minggu para anggotanya berkumpul untuk berbagi cerita tentang berbagai pertanda. Senja bergabung ke dalam klub itu karena Ia selalu mendapat firasat setiap kali Ia akan ditinggal oleh orang terdekatnya. Alasan lain adalah ketua Klub Firasat yang bernama Panca. Senja jatuh cinta pada Panca. Hingga suatu saat Senja mendapat firasat buruk. Ia akan sekali lagi mengalami kehilangan.

3. Curhat Buat Sahabat | Olga Lydia
Meskipun berbeda sifat, Amanda yang supel dan ceria mampu menjalin persahabatan dengan Reggie yang sabar, kalem, dan siap mendengarkan curhat Amanda. Suatu saat, Amanda jatuh sakit. Ia sadar bahwa tidak ada satu orang pun yang bisa Ia mintai tolong, bahkan pacarnya. Hanya Reggie yang bisa menolongnya. Pertolongan Reggie membuat Amanda menyadari bahwa yang ia butuhkan selama ini hanyalah orang yang menyayanginya apa adanya dan orang tersebut adalah Reggie. Namun di sisi lain, diam-diam Reggie mulai menyadari bahwa cinta ini sudah terlalu tua untuk dirinya.

4. Hanya Isyarat | Happy Salma
Lima orang backpackers bertemu lewat forum milis. Meskipun baru beberapa hari bertemu, Tano, Dali, Bayu dan Raga tampak sudah akrab bagaikan sahabat lama, amat kontras dengan Al yang selalu menyendiri dan menjaga jarak. Diam-diam, Al jatuh cinta pada Raga, sosok yang selama beberapa hari ini hanya mampu dikaguminya dari kejauhan, dari siluet punggungnya saja. Di suatu malam, kelima orang ini mengadakan permainan kecil, yaitu berlomba menceritakan kisah paling sedih yang mereka punya. Saat Raga menceritakan kisahnya, Al semakin terpukul. Meskipun Al keluar sebagai pemenang, namun Al semakin terseret pada daya tarik Raga, lelaki yang mungkin tak akan pernah ia miliki selamanya karena sebuah rahasia besar dalam diri Raga.

5. Cicak di Dinding | Cathy Sharon
Di suatu malam, Bram, seorang pelukis muda yang masih lugu, bertemu dengan Saras, seorang wanita penghibur yang jauh lebih tua dan lebih “berpengalaman”. Saras memberikan malam yang sangat berkesan saat itu dan tanpa direncanakan mereka bertemu lagi. Kali ini mereka berusaha membangun pertemanan, meskipun akhirnya Bram tak kuasa untuk jatuh cinta pada Saras. Saras memutuskan untuk pergi, menghilang dari hidup Bram, dan meminta Bram untuk tidak mencarinya. Bram berusaha mencari Saras, namun gagal. Akhirnya, Bram tenggelam dalam kesibukannya sebagai seorang pelukis muda.
Enam tahun kemudian, Bram bertemu lagi dengan Saras di malam pembukaan pameran tunggal perdananya. Namun kali ini Saras membawa kejutan yang akan menentukan masa depan dan kebahagiaan mereka berdua.

Produser        Eko Kristianto, Marcella Zalianty


Produser Pendamping    Pricillia Tanamal


Sutradara        Cathy Sharon, Happy Salma, Marcella Zalianty, Olga Lydia, Rachel Maryam


Penulis Naskah        Ilya Sigma, Indra Herlambang, Key Mangunsong             Priesnanda Dwisatria, Ve Handojo, Yosof Thoha


Pemain:
Pemeran Utama        Acha Septriasa
                                       Asmirandah
                                       Dwi Sasono
                                       Indra Birowo
                                       Lukman Sardi
                                       Prisia Nasution
                                       Sophia Latjuba     Sebagai  Saras

Pemeran Pembantu    Amanda Soekasah
                                         Dewi Irawan
                                         Rima Melati
                                         Tio Pakusadewo
                                         Widyawati
                                         Yama Carlos
 

Cameo            Rachel Maryam
                          Fauzi Baadilla
 

Tim Produksi
Produser Eksekutif     Marcella Zalianty

Produser Pelaksana     Syaiful Wathan

Tim Tata Kamera
Penata Kamera         Yadi Sugandi

Tim Pasca Produksi
Penata Suara         Satrio Budiono

Produksi:
Production Companies    Keana Productions


Hal unik:

  • Diadaptasi dari kumpulan cerita pendek Rectoverso karya Dee (Dewi Lestari). Sebuah novel yang pertama kali dengan baik menggabungkan dua unsur seni kreatif; narasi fiksi dan lagu.
3. 9 Summers 10 Autumns (April 2013)

9 Summers 10 Autumns diangkat dari novel karya Iwan Setyawan

Sinopsis:
9 Summers 10 Autumns akan mengisahkan tentang kisah seorang anak sopir angkot di Kota Batu, Jawa Timur, yang hidup dengan keterbatasan ekonomi. Berkat kegigihannya, ia mampu menembus batas mimpi dan sukses menjadi direktur di sebuah perusahaan ternama di New York, Amerika Serikat.

Skenario film bertema drama keluarga ini nantinya akan ditulis oleh Fajar Nugros, sedangkan di daftar pemain, sampai saat ini baru ada Oka Antara dan Dewi Irawan.

9 Summers 10 Autumns rencananya baru akan memulai proses pengambilan gambarnya pada September 2012 dan akan dirilis pada akhir tahun ini.
Dibintangi Iksan Idol, Alex Komang, dan Dewi Irawan
Pengambilan gambar berlangsung di Batu sejak awal September hingga 23 September 2012
Sejumlah pemain film juga merupakan warga Malang dan Kota Batu.

4. Rumah Merah Putih (Alenia Pictures)
Film produksi sepasang suami istri, Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen ini memang selalu mengangkat tema nasionalisme dan anak-anak. Tentang film mereka yang bertajuk Rumah Merah Putih, Nia bercerita, akan mengambil gambar dan latar belakang perbatasan Kalimantan.

5. Rumah dan Musim Hujan


Judul asli:                              Rumah Dan Musim Hujan
Judul Internasional:            One Day When the Rain Falls
Produksi Perusahaan:       Film Fourcolours
Co-Produksi Perusahaan: Film Regions Internasional
Dengan dukungan:              Hubert Bals Fund
Produksi Rencana:             Mei 2011

Rumah dan Musim Hujan adalah sebuah film yang akan membuat penonton benar-benar merasa seperti mereka telah memasuki tiga rumah yang berbeda setelah menontonnya. Mereka akan menangis ketika mereka memasuki rumah pertama, ketakutan dan jeritan ketika mereka memasuki rumah kedua, dan tertawa terbahak-bahak ketika mereka memasuki rumah ketiga. Keluar dari tiga rumah, mereka akan menjadi saksi rahasia teraktualisasi.

Sinopsis:
Film ini film tentang sebuah keluarga yang tinggal di tiga rumah berbeda dalam satu malam ketika hujan yang jatuh. Dalam film ini setiap rumah ada sebuah rahasia teraktualisasi Dan telah emosi mereka sendiri seperti apa yang kita rasakan setiap kali masuk ke rumah yang berbeda.

Produser                             Ifa Isfansyah
Produser Pendamping    John R. Blythe
Sutradara                            Ifa Isfansyah
Penulis Naskah                  Ifa Isfansyah


Pemain:
Pemeran Utama        Aulia Sarah
                                       Tora Sudiro
                                       Vino G. Bastian
 

Pemeran Pembantu    Jajang C. Noer
                                         Landung Simatupang
                                         Tara Basro
 

Produksi:
Production Companies    Fourcolours Films

Co-Production Companies    Film Regions International

7. Sang Kyai (Juni 2013)


Menceritakan sosok pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yaitu KH. Hasyim Asy’ari.
Film ‘Sang Kyai’ yang akan dirilis pada Juni 2013 ini hendak mengangkat kembali kisah penuh rasa nasionalisme melalui sosok KH Hasyim Asy’ari yang merupakan tokoh paling berpengaruh pada masa penjajahan. Baik dalam usaha KH Hasyim Asy’ari untuk mendorong kemerdekaan maupun dalam mempertahankan kemerdekaan.

Diproduksi dengan nilai Rp 10 miliar, angka ini merupakan rekor terbesar yang pernah dikeluarkan rumah produksi Rapi Film untuk sebuah karya film. Setting film ini sendiri dibuat antara tahun 1942-1947


Rako juga adalah orang yang menggalang kesuksesan di balik film Ungu Violet, D’Bijis, dan Merah Itu Cinta.

8. Soekarno / “Indonesia Merdeka”


Film biografi sejarah berjudul “Indonesia Merdeka” yang mengangkat sosok salah satu proklamator  Soekarno yang akan dirilis pada Agustus 2013.

Film yang diproduksi MVP Pictures itu melibatkan putri Bung Karno sekaligus pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri selaku co-produser.
Hanung Bramantyo yang dipercayakan menyutradarai film ini menyatakan kedua film inu tidak bertujuan memitoskan sosok Soekarno, tapi ingin memberikan gambaran bapak bangsa yang mempunyai sisi kemanusiaan dan kepahlawanan.

9. Mika


Sinopsis Lengkap:
Indi, gadis periang, didiagnosa mengidap penyakit scoliosis ketika SMP. Karena kondisi kesehatannya ini, dia harus mengenakan besi penyangga tubuh selama 23 jam setiap hari.

Sebelum masuk SMA dia berlibur ke Jakarta, dan berkenalan dengan Mika. Mereka menjadi teman dekat. Mika yang cuek, dan selalu memandang hidup dengan santai dan positif, perlahan bisa membantu Indi untuk kembali jadi gadis periang dan berani untuk melawan penyakitnya.

Indi menutupi hubungannya dengan Mika dari ibunya, karena dia tahu ibunya tidak suka pada Mika yang jauh lebih tua dan mempunyai tato. Ketika hubungan mereka semakin dekat, Mika mengungkapkan satu rahasia tentang dirinya. Bahwa ia mengidap penyakit AIDS.

Masalah mulai muncul ketika Mika semakin lemah dan masa lalunya terungkap. Orangtua dan teman-teman Indi mulai mengetahui masa lalu Mika. Tapi, mereka tidak tahu hal-hal yang telah dilakukan Mika untuk Indi. Mika mundur dan meninggalkan Indi. Mika tahu waktunya telah dekat dan tidak mau Indi nanti merasa lebih sakit. Di balik kesedihan Indi setelah ditinggal Mika, dia tahu bahwa Mika justru membuatnya semakin hidup dan berusaha untuk mengalahkan kondisi kesehatannya.

Negara & Tanggal Rilis:
Indonesia, 17 Januari 2013

Produser    Adiyanto Sumarjono
Sutradara    Lasja F. Susatyo


Pemain:
Pemeran Utama    Velove Vexia     Sebagai  Indi
                                  Vino G. Bastian Sebagai  Mika

Pemeran Pembantu    Donna Harun     Sebagai  Mama Indi
                                         Framly Daniel     Sebagai  Fred
                                         George Timothy     Sebagai  Gerry
                                         Henny Zulyani     Sebagai  Mama Mika
                                         Iszur Muchtar     Sebagai  Ayah Indi

Crew:
Tim Tata Kamera
Penata Kamera         Amalia T. S.Padri Nadeak

Tim Tata Artistik
Penata Artistik     Iqbal Rayya

Tim Pasca Produksi
Penyunting Adegan     W. Ichwan Diardono

Penata Musik         Aghi NarottamaBemby Gusti

Penata Suara         Khikmawan Santosa



Produksi:
Production Companies    PT Investasi Film Indonesia, First Media Production

Hal Unik:

  • “Mika” adalah film yang diadaptasi dari autobiografi Indi. Kisah dalam filmnya sendiri dikembangkan dari dua buku bertajuk “Waktu Aku Sama Mika” dan “Karena Cinta Itu Sempurna”.
10. Orenji
Tagline:    Far away journey in finding something close.

Sinopsis Lengkap:
Berkisah tentang seorang perempuan yang menyusul kekasih hatinya ke Jepang setelah putus kontak sekian lama. Si perempuan membawa pesan penting dari ibu sang kekasih. Maka mulailah penjelajahan ke Osaka dan Kyoto di tengah musim semi dengan keindahan bunga sakura yang tengah mekar. Dalam pencariannya, si perempuan bertemu dengan seorang lelaki Jepang.Namun kemudian, sang kekasih yang akhirnya berhasil ditemuinya sudah sungguh berbeda dari yang dikenalnya.

Negara & Tanggal Rilis:    Indonesia
Produser        Ichwan Persada, Rina Harahap
Sutradara        Danial Rifki
Penulis Naskah        Jujur Prananto


Pemain:
Pemeran Utama        Atiqah Hasiholan
 
Pemeran Pembantu    Ario Bayu  
                                         Joe Taslim
 
Crew:
Tim Pasca Produksi
Penyunting Adegan     Yoga Krispratama

Penata Musik         Ricky Lionardi

Produksi:
Production Companies    Falcon Pictures

Hal Unik:      

  • Film ini diadaptasi dari buku La Tahzan for Students ditulis oleh Ellnovianty Nine yang merupakan kumpulan tulisan para penulis FLP Jepang
 Sumber