Aku punya sedikit tips nih buat bikin film pendek, dengan budget murah tapi tetap menjaga kualitas (baik cerita maupun segi teknisnya). Syukur-syukur bisa menang di beberapa ajang festival. Langsung aja.
1. Anggota yang Solid
Pilih anggota film yang solid, dan sehati dengan kita. Kalo menurut aku minimal 3 orang termasuk kita sendiri, dengan rincian:
1. menguasai unsur naratif (nanti yang akan bertugas menyusun cerita, riset, dan mengembangkan adegan, biasanya juga merangkap sutradara)
2. menguasai teknis (mengerti kamera, tata cahaya, perekan audio, editing, pokoknya yg berhubungan dengan teknis)
3. ini yg penting, nantinya akan jadi line produser, orang yg pinter ngurus keuangan, ijin lokasi, minjam properti, dan sejenisnya. Biasanya kenalannya banyak. (ingat ketiga-tiganya harus sehati dulu)
2. Menentukan cerita
Pilih tema cerita yang kiranya kita kuasai, supaya gampang risetnya, gampang nyari lokasinya, gampang nyari pemain. Buatlah skenario/alur cerita yang kiranya produksinya tidak banyak memakan biaya. Misalnya pemilihan lokasi, pemilihan properti (buat yg kiranya tidak sewa), ini akan menguji kreatifitas kita. Benar-benar menguras ide untuk tahap ini
3. Pemilihan Pemain
Pilih pemain teman kita sendiri, atau kenalan kita misalnya. Supaya tidak usah keluar dana untuk sewa pemain. Syukur-syukur agan punya kenalan artis haha.
4. Alat Shoting
- Pemilihan Kamera (syukur kita punya sendiri, kalo gak punya kita pinjam aja, kalo gak pnya kenalan untuk pinjam, kita PDKT aja sama orang yg punya kamera dengan imbalan di ajak suting) Gak ada batasan itu berhenti berkarya. Pokoknya kalo kita berusaha pasti dapat kamera. Bisa dapat kamera DSLR lumayan membantu. Soalnya lumayan Peka cahaya.
- Pemilihan lampu untuk pencahayaan. Kalo misalnya skenario sudah tidak bisa di akalin lagi untuk ganti lokasi yang exterior dan siang hari (yg tidak membutuhkan lampu), dan memang harus menggunakan lampu, kita rakit lampu sendiri aja (aku biasanya nyopot neon kos ako buat suting, lumayan membantu)
- Audio recorder, kl ada yg punya alat recorder sangat membantu sekali, misalnya Zoom H4N atau Tascam.
Tapi kalo tidak ada, bisa pake mic yg murah entar rekamnya pakai laptop, yang penting bisa rekam audio.
1. Anggota yang Solid
Pilih anggota film yang solid, dan sehati dengan kita. Kalo menurut aku minimal 3 orang termasuk kita sendiri, dengan rincian:
1. menguasai unsur naratif (nanti yang akan bertugas menyusun cerita, riset, dan mengembangkan adegan, biasanya juga merangkap sutradara)
2. menguasai teknis (mengerti kamera, tata cahaya, perekan audio, editing, pokoknya yg berhubungan dengan teknis)
3. ini yg penting, nantinya akan jadi line produser, orang yg pinter ngurus keuangan, ijin lokasi, minjam properti, dan sejenisnya. Biasanya kenalannya banyak. (ingat ketiga-tiganya harus sehati dulu)
2. Menentukan cerita
Pilih tema cerita yang kiranya kita kuasai, supaya gampang risetnya, gampang nyari lokasinya, gampang nyari pemain. Buatlah skenario/alur cerita yang kiranya produksinya tidak banyak memakan biaya. Misalnya pemilihan lokasi, pemilihan properti (buat yg kiranya tidak sewa), ini akan menguji kreatifitas kita. Benar-benar menguras ide untuk tahap ini
3. Pemilihan Pemain
Pilih pemain teman kita sendiri, atau kenalan kita misalnya. Supaya tidak usah keluar dana untuk sewa pemain. Syukur-syukur agan punya kenalan artis haha.
4. Alat Shoting
- Pemilihan Kamera (syukur kita punya sendiri, kalo gak punya kita pinjam aja, kalo gak pnya kenalan untuk pinjam, kita PDKT aja sama orang yg punya kamera dengan imbalan di ajak suting) Gak ada batasan itu berhenti berkarya. Pokoknya kalo kita berusaha pasti dapat kamera. Bisa dapat kamera DSLR lumayan membantu. Soalnya lumayan Peka cahaya.
- Pemilihan lampu untuk pencahayaan. Kalo misalnya skenario sudah tidak bisa di akalin lagi untuk ganti lokasi yang exterior dan siang hari (yg tidak membutuhkan lampu), dan memang harus menggunakan lampu, kita rakit lampu sendiri aja (aku biasanya nyopot neon kos ako buat suting, lumayan membantu)
- Audio recorder, kl ada yg punya alat recorder sangat membantu sekali, misalnya Zoom H4N atau Tascam.
Tapi kalo tidak ada, bisa pake mic yg murah entar rekamnya pakai laptop, yang penting bisa rekam audio.
Gak usah aneh-aneh dulu untuk belajar membuat film gan (gak harus bawa track, stadycam, jimmy jib, lensa kamera harus ada se koper) Intinya kita bisa menyampaikan pesan kepada penonton dulu, kita harus punya cerita yang bagus. Kita harus bisa belajar pada beberapa pemenang festival luar negeri, rata-rata yang menang gambarnya sederhana, tetapi inti ceritanya luar biasa.