Membuat Film Itu Tidak Harus Mahal


film








Pengertian membuat film bagi sebagian banyak orang awam termasuk sesuatu yang mahal, itu merupakan anggapan salah dan masih dibawa sampai sekarang. Jika anggapan tersebut di masa 20 atau 30 tahun yang lalu ya wajar dan bisa dimaklumi bahwa untuk membuat film dibutuhkan modal gede dengan kru yang bejibun seperti dipasar serta ribet dalam memasarkan atau minimal mempertontonkan pada orang lain.
Pada saat ini teknologi dan informasi sudah berkembang semakin modern sehingga memudahkan pengguna dalam melakukan pekerjaannya termasuk pada bidang sinematografi. Sebagai contoh jika ingin merekam gambar jaman dulu harus menggunakan kamera sebesar koper untuk mendapatkan kualitas bagus, tapi sekarang itu bukan menjadi patokan lagi. Kamera semi pro dan profesional sekarang sudah berukuran kecil hingga tidak membuat pegal pundak dan tangan selama dipergunakan serta mudah dibawa dalam kondisi apapun.
Nah seringkali ada komentar-komentar menggelitik bikin geli seperti dibawah ini;
  • “Kok pakai kamera video yang kecil mas? Kan bagus kamera gede yang dipanggul itu. Nanti kalau hasilnya jelek gimana hayo?” (busyet Sony DSR PD177 dibilang kamera video abal-abal)
  • “Kamera videonya ini gambarnya bisa bagus ngga’ pak? Soalnya bentuknya kek handycam gitu.” ( Panasonic AG-DVX100 dibilang seperti handycam…parah kuadrat sodara-sodara!)
Gambaran seperti diatas menunjukkan orang masih melihat secara fisik saja tanpa mau tau kemampuannya seperti apa.
Baiklah sekarang kembali lagi ke topik membuat film itu tidak harus mahal. Anda bisa merekam obyek dengan “hanya” menggunakan mini camcorder (handycam) bahkan telefon seluler (yang tentunya ada perangkat kamera-nya). Hah! bikin film pakai handphone?? Nanti aja bahasnya ya :D
Dengan menggunakan perangkat tersebut yang tidak terlalu memerlukan modal besar, seseorang akan dapat membuat film. Pengertian membuat film disini adalah film sederhana yang mempunyai alur (bukan asal rekam sana-sini).
Mengenai kru yang dibutuhkan dalam membuat film pun tidak perlu banyak-banyak, sebagai contoh penulis naskah, juru kamera, dan sutradara bisa dipegang oleh satu orang. Untuk bagian lain bisa disesuaikan dengan kebutuhan selama pengambilan gambar, yang jelas memakai cara minimalis dan yang penting bisa dikerjakan dengan kerjasama tim secara baik.
Pengerjaan pada pasca produksi pun juga dibuat minimalis juga, soal musik latar untuk kebutuhan editing juga bisa dicari dan didapatkan dengan mudah di internet jika memang tidak ada yang punya kemampuan untuk membuat musik sendiri. Musik dan efek dengan lisensi gratis ada banyak jika mau mencarinya, biasanya yang diminta hanya mencantumkan nama pencipta musiknya tersebut dengan tautan ke situs pribadinya di bagian akhir film. Setelah film tersebut jadi bisa dicetak dalam bentuk cakram digital (DVD) dan diunggah (upload) di situs video streaming seperti YouTube, Vimeo, dan yang sejenis itu.
Ini bukan cuma teori, tapi udah benar-benar dipraktekkan. Jadi ya kalau ingin buat film bikin saja, jangan ragu dan berkecil hati bahkan minder menggunakan kelengkapan produksi secara minimalis.
Oh iya, tentang telefon genggam yang dipakai untuk produksi film tadi memang benar, film berjudul OLIVE yang di-sutradarai oleh Hooman Khalili dan dibintangi Gena Rowlands (aktris yang 2 kali masuk nominasi OSCAR) ini dalam produksinya menggunakan kamera Smartphone NOKIA N8 serta lens-adapter 35mm. Mau lihat hasilnya seperti apa? Dibawah ini ada 2 video hasil jadi serta selama pembuatan film tersebut. Silakan disimpulkan sendiri setelah melihat video tersebut.



Sumber